Bagi anda pengguna skuter matik atau skutik, perlu kita ingat bahwa kendaraan ini tidak menggunakan rantai seperti motor pada umumnya. Sebagai gantinya, skutik mengandalkan V-belt untuk mentransmisikan tenaga dari mesin ke roda. Sama seperti rantai, komponen ini memiliki batasan usia. Oleh karena itu, perawatan rutin sangat penting untuk memastikan V-belt tetap berfungsi dengan baik. Kelaian dalam merawatnya bisa mengakibatkan putusnya V-belt saat digunakan, yang tentunya akan membuat kendaraan tidak bisa berjalan dan berpotensi berbahaya bagi pengendara.
Inilah Tanda-Tanda V-Belt akan Putus
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda V-belt yang akan putus sebelum terlambat. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang perlu kamu kenali untuk menghindari masalah yang lebih besar:
-
Bunyi Aneh
Ketika akselerasi awal, kamu mungkin akan mendengar suara berdecit dari bagian CVT. Jika kamu merasakan tarikan motor menjadi kasar dan kaku, itu bisa menjadi tanda V-belt yang akan putus. Normalnya, tarikan motor harus terasa halus dan lancar.
-
Kesulitan di Kecepatan Tinggi
Tarikan motor pada saat kecepatan tinggi kurang maksimal sesaat mencapai kecepatan tinggi, motor berjalan akan terasa berat meski gas ditarik penuh dan mesin akan bersuara tinggi tetapi motor berjalan lambat, serasa motor habis kopling.
-
Terdapat Keretakan pada V-Belt
Cara lain untuk mengetahui v-belt akan putus adalah dengan cara mebalikannya v-belt bagian dalam kearah luar, lalu anda bisa menekuknya dan akan terlihat bagian dalam v-belt terdapat kertakan yang parah.
Ada beberapa faktor yang dapat membuat V-belt lebih rentan putus, dan jarak tempuh bukanlah penyebab utama. Yang lebih penting adalah akselerasi yang berlebihan atau beban kerja yang terlalu tinggi pada V-belt. Saat mesin dalam kondisi tidak prima atau saat motor digunakan di jalanan yang ekstrem, V-belt akan mengalami penurunan kinerja secara otomatis.
Selain itu, pelumasan transmisi gearbox dan CVT juga berperan penting dalam menjaga kesehatan V-belt. Ini sangat berlaku untuk motor matik yang memiliki transmisi berbeda dengan motor konvensional. Pastikan untuk merawat pelumasan ini dengan baik, gunakan grease atau gemuk khusus untuk melumasi bagian dalam CVT.
Umur pemakaian V-belt biasanya berkisar antara 25.000 hingga 30.000 kilometer. Jika kamu sudah mencapai angka ini, sebaiknya segera ganti V-belt. Selain itu, lakukan pengecekan dan servis rutin setiap beberapa bulan atau setiap penambahan 6000 kilometer untuk membersihkan kotoran yang menempel pada V-belt motor.
Jadi, jika kamu merasa tarikan motor tidak seperti biasanya, V-belt mulai mengalami keretakan, atau kamu sudah menempuh kelipatan 15.000 kilometer, maka sudah waktunya untuk mempertimbangkan penggantian V-belt yang baru. Ingatlah bahwa setiap motor mungkin memiliki masa aktif V-belt yang berbeda-beda, tetapi sebagai aturan praktis, penggantian setiap kelipatan 15.000 kilometer adalah pilihan yang baik. Jadi, jangan abaikan tanda-tanda ini, agar perjalananmu tetap aman dan lancar!
Terimakasih anda telah mengikuti artikel di atas tentang tanda- tanda v-belt akan putus, semoga ini dapat bermanfaat untuk pembacanya.